Assalamu'alaikum temen-temen. Jadi, disini saya ingin bercerita sedikit tentang tempat saya menuntut ilmu, yaitu Ponpes Ar-Rahman, Sukabumi (
http://sma.ar-rahman.sch.id/). Ini merupakan tantangan ke sekian kalinya dari umi Echi, guru biologi kami. Beliau juga punya blog lohh(
http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html?m=1).
Kesan belajar di Ponpes Ar-Rahman tuh banyak. Mungkin beberapa lembar kertas ini tak cukup untuk menuangkan kata kata. Disana, suka duka kita rasakan bersama. Inget banget, dulu paling anti masuk pesantren, bayangan yang mengerikan sering masuk keluar otak. Denger orang tua membicarakannya saja langsung kabur :v. Tapi sekarang nggak nyangka aja sudah hampir 3 tahun menuntut ilmu disana.
Hiruk pikuk perjalanan hidup menjadi santri "Antimainstream" banget. Banyak pengalaman yang saya dapat, dan pastinya tidak akan pernah di dapatkan diluar sana. Disini, kebersamaan antar santri sangat kuat seakan akan sudah menjadi keluarga.
Ketika ada salah satu santri dijenguk, wali santri pasti membawakan makanan untuk anaknya dan dan teman unitnya. Dari makanan itulah, kebersamaan kami terlihat. Sebenernya banyak sih contohnya, cuma ini salah satunya :v. Saling berebut makanan dan saling berebut siapa yang cuci piring sudah menjadi hal biasa yang menjadikan sebuah kebersamaan menjadi semakin erat. Tidur bersama, saling berbagi cerita, perang bantal, hingga tidur di ruang tengah bersama sebelum check out menghiasi kebersamaan kami sebelum tidur.
Kami bangga menjadi santri, karena kami bisa merasakan nikmatnya kebersamaan yang tidak bisa didapatkan diluar sana.
Kami bangga, karenanya kami di didik untuk menjadi insan yang islami.
Kami harap, Ponpes Ar-Rahman tetap berdiri walau kami telah mempunyai anak cucu.
Different topic
Kira-kira itu kesan saya selama belajar di Ponpes Ar-rahman. Sekarang kami sedang menjalani semester 4. Namun, akhir akhir ini kami tidak bisa bertemu, semuanya dipulangkan kerumah masing-masing, akibat pandemi covid-19. Sebelum dipulangkan, kami sempat berpelukan, dan saling minta maaf satu sama lain.
Kami kira, itu hanya memakan waktu dua minggu. Ternyata tidak. Sudah hampir satu bulan kita dipulangkan. Belajar dirumah untuk pengambilan nilai. Hanya aplikasi video call yang bisa menghubungi kami, melihat wajah merekaa.. ah rasanya ingin cepat kembali. Belajar online ini memusingkan. belum lagi jaringan yang tiba-tiba menghilang. Semua ini karena Covid-19.
Astaghfirullah, covid 19 ini yang kita keluhkan hanya sisi negatifnya saja. Ternyata, seorang psikolog, Samuel Paul Vessiere Ph. D menyatakan, setidaknya ada 5 hal positif di tengah tengah wabah ini :
1. Lebih peduli dengan kesehatan
2. Seluruh dunia bekerjasama
3. Manusia saling membantu
4. Kualitas udara membaik
5. Hobi tertunda bisa terlaksana saat isolasi mandiri
Mulai hari ini, cobalah nikmati dampak positif dari Covid-19,agar kita selalu bersyukur.
Terakhir, saya punya satu puisi untuk Covid-19
Teruntuk Covid-19
Karya: Syahra A.
Kau datang dari China
Kota Wuhan tepatnya
Kala itu kita masih abai
Tidak menyangka bahaya mengintai
Begitu cepat engkau menyebar
Sampai masyarakat pada bubar
Pemerintah tidak segera sadar
Ketakutan masyarakat bagai api membakar
Sekarang, kami telah waspada
Berbagai cara untuk mencegah
Akankah kau masih betah?
Kalau tidak, lebih baik menyerah
Mungkin itu saja yang dapat saya tulis, berbagai kekurangan pasti ada karena tidak ada manusia sempurna. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Ini adalah beberapa potret kebersamaan di Ar-Rahman
Hotel Horaios
Trip To Yogya
Kelas❣️
XI IPA 2🖐️
Pesta Sains Nasional