Laporan
Praktikum
Isolasi DNA Buah Pisang
Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Mata Pelajaran Biologi
Disusun
Oleh:
Syahra Alifia (0031956683)
XII IPA 2
LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN
SUKABUMI, 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum sebagai Syarat untuk Mengikuti Ujian
Sekolah
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMAS Unggulan Ar-Rahman
Suwandi, S.E
Guru Mata Pelajaran Biologi
Desy Lestari, S.Si
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya laporan praktikum ini, dan saya ucapkan terimakasih kepada Umi Desy Lestari selaku guru Mata Pelajaran Biologi yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk membuat laporan praktikum ini.
Laporan ini menyajikan praktikum singkat tentang Isolasi DNA Buah Pisang. Selain itu, laporan ini disajikan secara lengkap dan tentu mudah dipahami oleh seluruh pembaca, dengan harapan agar memperluas dan menambah wawasan Isolasi DNA pada Buah Pisang.
Disini Penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam
penulisan laporan pengamatan ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan
harapan, untuk itu Penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan pengamatan
ini. Semoga apa yang di harapkan Penulis dapat dicapai dengan sempurna.
BAB I
DNA adalah asam nukleat yang
terletak di dalam inti sel dan berfungsi untuk menyimpan segala informasi
makhluk hidup dalam bentuk materi genetik. DNA juga menentukan sifat organisme
yang diturunkan. Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari pemanfaatan DNA.
Terutama dalam masalah yang berkaitan dengan genetika.
DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan
Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein
berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun, penelitian terhadap peranan DNA
di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya
postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling
memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai
materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari
sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA
dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase
membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif
DNA bukan hanya ada di dalam sel
darah kita saja, melainkan juga ada di semua sel buah, tumbuhan, dan lainnya.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus
dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA.
Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi.
Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan
mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat
merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen atau sabun
cair.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mengetahui metode yang benar untuk mengisolasi DNA dari buah pisang
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Februari 2021, pada pukul 20.00-20.30 WIB. Bertempat di rumah pribadi, Depok
1. Sabun cair
2. Garam 1 sdm
3. Alkohol dingin 10ml
4. Buah pisang
5. Wadah
6. Sendok makan
7. Plastik
8. Air 100 ml
9. Saringan
1. Masukkan 1
sdm garam ke dalam 100 ml air
2. Tambahkan 2
sdm sabun cair
3. Aduk rata
hingga homogen
4. Masukkan
buah pisang ke dalam plastik
5. Hancurkan
buah pisang
6. Setelah itu,
masukkan larutan garam dan sabun cair ke dalam plastik
7. Lalu,
saringlah secara perlahan ke dalam wadah
8. Ambil wadah
yang berisi alkohol dingin 10 ml atau 1 sdm
9. Tuang 1 sdm
larutan campuran secara menyamping ke dalam wadah
yang berisi alkohol
10. Diamkan selama 3-5 menit.
11. Amatilah proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian paling atas
BAB II
A. Hasil Penelitian
Praktikum
isolasi DNA dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam buah dan jenis
sabun cair terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi. Buah
yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini adalah buah pisang. Sedangkan
jenis sabun cair yang dipakai adalah sabun cair cuci piring ekonomi. Sumber DNA
yang berupa buah yang dilumatkan atau dihancurkan sampai halus.
Penghancuran ini bertujuan untuk merusak
membrane sel, dinding sel dan membrane inti sehingga DNA bisa keluar dari sel
dan masuk ke larutan. Akan tetapi waktu pelumatan tidak dapat terlalu lama
karena jika terlalu lama dikhawatirkan molekul DNA akan ikut hancur. Setelah
dilumatkan, ekstrak buah dicampur dengan larutan sabun cair, air, dan garam
dapur lalu di saring serta ditambah alkohol dingin. Penambahan garam dan
penyaringan serta penambahan alkohol dingin bertujuan untuk memudahkan
pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut
akan mudah diamati.
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dimana bahan-bahan yang digunakan dihancurkan. Proses
penghancuran dilakukan untuk merusak membran sel, dinding sel dan membran inti
sehingga DNA bisa keluar dari sel dan masuk ke larutan. Selanjutnya dimasukkan NaCl (garam dapur)
sebanyak 1 sdm ke dalam buah tersebut yang telah dihancurkan sebelumnya. NaCl
yang diberikan berfungsi sebagai bahan penetral pada gula fosfat DNA,
menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang
kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan sebagai “lysing
buffer”, yakni menjaga pH larutan agar tetap konstan, sehingga diharapkan tidak
terjadi denaturasi DNA. Kemudian ditambahkan sabun cair, proses pemberian
deterjen cair ini disebut dengan proses lisis yaitu proses untuk meluruhkan
membran sel pada nukleus. Tujuan diberikannya sabun cair yaitu untuk merusak
membran sel dan membran inti sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan
dari dalam sel, untuk mengurangi kontaminan dan mengurangi browning.
Sedangkan penambahan alcohol pada permukaan larutan betujuan untuk melakukan presipitasi sehingga DNA yang telah terkumpul tadi mampu memisah dari larutan dan terbentuklah lapisan-lapisan yang dapat diidentifikasi unsur penyusunnya.
BAB III
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu isolasi DNA merupakan metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding dan membran sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan penambahan larutan sabun cair, alkohol serta garam untuk membantu presipitasi DNA
B. Saran
Dalam praktikum, sebaiknya menggunakan alkohol yang telah di dinginkan, karena hemat waktu. Jika memakai alkohol biasa waktunya relatif lebih lama. Sedangkan, jika memakai alkohol yang telah di dinginkan hanya perlu 3-5 menit menunggu hasil.
A. Glosarium
1. DNA: DNA adalah informasi genetic yang dimiliki
makhluk hidup yang akan diturunkan
pada keturunannya
2. Isolasi: Isolasi adalah proses pengambilan atau
pemisahan senyawa bahan alam dengan
menggunakan pelarut yang sesuai.
4. Alkohol: kelompok senyawa yang mengandung
satu atau lebih gugus fungsi hidroksil
(OH) pada suatu senyawa alkana.
5. Lisis: Peristiwa pecah atau rusaknya integritas
membran sel dan menyebabkan keluarnya
organel sel.
6. Presipitasi: Langkah yang dilakukan untuk
mengendapkan suatu komponen dari campuran.
B. Daftar Pustaka
1. https://www.gurupendidikan.co.id/dna/
2. http://buqhoriis.blogspot.com/2013/11/lapo ran-isolasi-dna-buah.html
3. http://deallia.blogspot.com/2013/09/laporan-pengamatan-isolasi-dna.html
Hamdalah duluuu
BalasHapusakhirnya raa
BalasHapus