Kamis, 13 Agustus 2020

HAVE YOU EVER MET PSYCHOPATH? 😱

Assalamu'alaikum temen-temen, selamat datang kembali!! Kali ini, aku akan bahas tentang salah satu fenomena biologi, yang pastinya adalah tugas biologi dari Ummi Echi. Bahas apa ya kira-kira??? Yap!! PSYCHOPATH. 
Ternyata, psikopat itu termasuk salah satu fenomena biologi lho, dan 5 Persen dari populasi dunia mempunyai tendensi menjadi psikopat.

  Oke, sebelum mengenal lebih jauh tentang fenomena biologi satu ini, apa sih yang kalian tahu tentang psikopat? Mungkin sebagian besar dari kalian beranggapan bahwa psikopat adalah orang yang tidak memiliki empati terhadap apapun, dan memiliki tempramen yang sangat sulit untuk kita prediksi.
 

  πŸ‘½Yap, benar sekali. Itu adalah salah satu dari definisi psikopat. Definisi psikopat dapat menjadi berbeda – beda karena tergantung pada peneliti, psikopat didefinisikan sedikit berbeda dan seringkali banyak sifat psikopat yang dipertimbangkan. Definisi sederhana psikopat yang bersumber dari Society for the Scientific Study of Psychopathy. Psikopat adalah:
“Sebuah konstelasi sifat yang terdiri dari fitur afektif, fitur interpersonal, serta perilaku impulsif dan antisosial. Fitur afektif termasuk kurangnya rasa bersalah, empati, dan ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain; fitur interpersonal termasuk narsisme dan pesona dangkal; dan impulsif dan perilaku antisosial termasuk ketidakjujuran, memanipulasi, dan pengambilan risiko yang ceroboh. Meskipun psikopat merupakan faktor risiko untuk agresi fisik, itu tidak berarti sama dengan itu. Berbeda dengan individu dengan gangguan psikotik, kebanyakan psikopat berhubungan dengan kenyataan dan tampaknya rasional. Individu psikopat sering ditemukan di penjara, tetapi dapat ditemukan di lingkungan masyarakat juga. ”

  πŸ‘½Apa Penyebabnya?
  Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan psikopat tetapi dapat menjadi kemungkinan berasal dari kombinasi faktor genetika, lingkungan dan interpersonal. Sebagai contoh, anak-anak psikopat lebih cenderung menjadi psikopat sendiri, menunjukkan pengaruh genetik.

  Selain itu, beberapa pengalaman awal kehidupan telah terbukti meningkatkan risiko menjadi seorang psikopat. Pola asuh yang buruk, pola asuh yang berfokus pada hukuman (bukan hadiah) dan pola asuh yang tidak konsisten tampaknya membantu menyebabkan sifat psikopat. Faktor risiko tambahan untuk psikopati meliputi:
1.Penyalahgunaan zat oleh orang tua
2.Perpisahan dari orang tua atau kurangnya keterlibatan orang tua
3. Kekerasan fisik atau kelalaian anak


  πŸ‘½Kenali Gejala Psikopat
  Tanda-tanda dan gejala-gejala psikopati diidentifikasi paling umum dalam studi ilmiah; “scientific studies by Hare’s 20-item Psychopathy Checklist-Revised”. Berikut adalah gejala dan tanda-tanda psikopat:

1. Pesona dan kebahagiaan yang dangkal
2. Rasa harga diri meningkat
3. Kebutuhan konstan untuk stimulasi
4. Berbohong secara patologis
5. Menipu orang lain; menjadi manipulatif
6. Kurangnya penyesalan atau rasa bersalah
7. Emosi dangkal
8. Sifat berkulit tebal; kurangnya empati
9. Menggunakan orang lain (gaya hidup parasit)
10. Kontrol perilaku yang buruk
11. Perilaku seksual bebas
12. Masalah perilaku di awal kehidupan
13. Kurang realistis, tujuan jangka panjang
14. Menjadi impulsif
15. Tidak bertanggung jawab
16. Menyalahkan orang lain dan menolak untuk menerima tanggung jawab
17. Memiliki beberapa hubungan perkawinan
18. Kenakalan saat muda
19. Pencabutan pembebasan bersyarat
20. Tindak pidana di beberapa bidang (fleksibilitas kriminal)


  πŸ‘½Apakah Psikopat Penyakit Mental?
  Psikopat juga kadang-kadang dikenal sebagai gangguan kepribadian psikopat dan dianggap sebagai penyakit mental. Seseorang yang punya gangguan kepribadian psikopat seperti tidak merasa bersalah terhadap perbuatan keji yang dilakukan dan terus menerus mengulang perbuatannya.

  πŸ‘½Bagaimana Cara Menyembuhkannya?
  Psikolog Klinis dan Hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie mengatakan susah diselami kepribadianya.. Menurutnya karakteristik psikopat ini termasuk yang sulit disembuhkan tapi bisa dibantu dengan obat, terapi pada penderita maupun keluarga yang mendampingi.
“Ada obat, jadinya holistik harus ada obat, terapi konseling harus ada PR yang dikerjakan harus ada family therapy juga,” kata Liza.
Kemudian dengan kepintaran memanipulasi suatu kejadian susah memang untuk mengetahui seseorang ternyata psikopat.
Perlu waktu panjang dan mengenal dalam pribadinya bagi orang awam menyadarinya terkecuali sejak awal pertemuan seorang psikopat menunjukkan perilaku menyimpangnya. Liza juga menyebutkan biasanya psikopat memiliki kepintaran diatas rata-rata orang biasa. Karena kepintarannya tersebut ia mampu berpikir dan membuat skenario yang tepat dalam menjalankan misinya tanpa mudah diketahui orang lain.
  πŸ‘½Bagaimana Sikap Kita sebagai Umat Muslim?
  Bagaimana sikap kita terhadap penyakit seperti ini? Mungkin kita tak pernah menyadari, bahwa psikopat adalah orang di sekitar kita. Di kantor, di kampus, di sekolah, atau bisa jadi orang terdekatmu. Dimana pun itu, kewajiban kita sebagai umat muslim adalah selalu berdo'a, meminta perlindungan kepada Allah SWT. Berdo'a lah kepada Allah SWT. agar terhindar dari penyakit atau orang yang merugikan kita, setelah berdo'a bersprasangka baik lah kepada Allah SWT.

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Semoga kita semua terhindar dari penyakit seperti ini dan orang merugikan di sekitar kita. Aamiin Allahumma Aamiin..

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua. Mohon maaf bila ada kesalahan πŸ™πŸ™ˆ

Wassalamu'alaikum... πŸ™πŸ™





9 komentar:

Hasil Praktikum Isolasi DNA Buah Pisang

 Laporan Praktikum Isolasi DNA Buah Pisang Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Mata Pelajaran Biologi Disusun Oleh: Syahra Alifia (0...